Saham Top Gainer Menjelang Libur Nataru Wajib Dicermati Investor Ritel

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:02:25 WIB
Saham Top Gainer Menjelang Libur Nataru Wajib Dicermati Investor Ritel

JAKARTA - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2026, dinamika pasar saham justru menghadirkan pemandangan yang kontras. 

Di saat likuiditas pasar cenderung menurun, sejumlah saham mampu mencatatkan lonjakan harga signifikan dalam waktu singkat. Situasi ini menjadi perhatian khusus bagi investor ritel yang aktif memantau peluang jelang jeda perdagangan.

Fenomena kenaikan harga saham di tengah pasar yang relatif sepi transaksi bukan hal baru. Namun, kondisi seperti ini menuntut kecermatan lebih dalam membaca pola pergerakan harga. Tidak semua reli mencerminkan kekuatan fundamental, karena sebagian didorong oleh struktur antrian dan aktivitas jangka pendek.

Pada perdagangan Rabu, 24 Desember 2025, tercatat setidaknya sepuluh saham mencatatkan kenaikan harga tertinggi di Bursa Efek Indonesia. Data yang dihimpun dari platform Stockbit menunjukkan saham-saham tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari properti, logistik, perhotelan, hingga asuransi dan investasi.

Kenaikan harga yang terlihat impresif di papan perdagangan tersebut menyimpan dinamika yang beragam di balik layar. Struktur bid dan offer, serta frekuensi transaksi, menjadi petunjuk penting untuk memahami karakter reli yang sedang berlangsung.

Lonjakan Harga dengan Dominasi Antrian Beli

Saham PT Magna Investama Mandiri Tbk menjadi pemuncak daftar top gainer dengan kenaikan 34,59 persen ke level 214. Pergerakan harga saham ini ditopang dominasi bid yang sangat kuat, mencerminkan tekanan beli yang signifikan sepanjang sesi perdagangan.

Total antrean beli saham MGNA tercatat mencapai 34.305 lot, dengan frekuensi transaksi sekitar 5.460 kali. Pola ini menunjukkan minat beli yang agresif, meski perlu dicermati apakah dorongan tersebut berkelanjutan atau bersifat sesaat menjelang libur panjang.

Pola serupa juga terlihat pada PT Trimitra Prawara Goldland Tbk. Saham ATAP mencatatkan kenaikan 25 persen ke level 650 dengan karakteristik likuiditas yang sangat tipis. Harga pembukaan, tertinggi, dan terendah tercatat berada di level yang sama sepanjang perdagangan.

Di orderbook, total bid saham ATAP mencapai sekitar 422.801 lot, sementara antrean jual nyaris tidak terlihat. Namun, frekuensi transaksi hanya sekitar 1.630 kali, menandakan kenaikan yang lebih banyak dipicu oleh penahanan supply ketimbang aktivitas jual beli aktif.

Reli di Tengah Tekanan Distribusi Aktif

Berbeda dengan dua saham sebelumnya, PT Bumi Citra Permai Tbk menunjukkan karakter reli yang disertai tekanan jual. Saham BCIP naik 27,14 persen ke level 89, namun di balik kenaikan tersebut, antrean jual justru lebih besar dibandingkan antrean beli.

Total offer BCIP tercatat sekitar 336.815 lot, sementara bid berada di kisaran 179.658 lot. Tekanan jual terlihat menumpuk di rentang harga 90 hingga 94. Meski demikian, frekuensi transaksi mencapai sekitar 17.500 kali, menandakan adanya distribusi aktif di tengah kenaikan harga.

Pola reli dengan supply aktif juga tampak pada PT Hotel Fitra International Tbk. Saham FITT mencatatkan antrean jual sekitar 12.273 lot yang berhadapan dengan bid 8.130 lot, berlangsung dalam frekuensi sekitar 3.000 kali transaksi.

Kondisi serupa terlihat pada PT Metropolitan Land Tbk, di mana bid tercatat 11.866 lot dan offer sekitar 1.841 lot, dengan frekuensi transaksi sekitar 1.340 kali. Sementara itu, PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk dan PT Asuransi Jasa Tania Tbk juga menunjukkan dinamika jual beli yang relatif aktif di balik kenaikan harga.

Pergerakan Saham dengan Struktur Lebih Seimbang

Di tengah reli yang didominasi antrian ekstrem, beberapa saham justru menunjukkan struktur transaksi yang lebih seimbang. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk yang naik 10,13 persen ke level 2.500 memperlihatkan bid berlapis yang cukup tebal dengan offer yang masih terkendali.

Karakter transaksi yang lebih organik juga terlihat pada PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. Saham ALII menguat 11,74 persen ke level 1.285, dengan aktivitas jual dan beli yang sama-sama hidup. Kondisi ini mencerminkan minat pasar yang relatif merata tanpa dominasi satu sisi yang berlebihan.

PT Champ Resto Indonesia Tbk turut masuk dalam daftar saham yang mencatatkan kenaikan signifikan. Saham ENAK naik 12,50 persen ke level 630 dengan struktur bid dan offer yang relatif berimbang. Total bid tercatat sekitar 2.043 lot, berhadapan dengan offer sekitar 2.444 lot, dalam frekuensi sekitar 744 kali transaksi.

Struktur seperti ini kerap dianggap lebih sehat karena mencerminkan proses pembentukan harga yang terjadi secara alami melalui interaksi jual dan beli.

Catatan Penting Bagi Investor Ritel Menjelang Libur Panjang

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kondisi pasar saham dengan likuiditas yang menipis bukan hal yang asing. Dalam situasi seperti ini, pergerakan harga menjadi lebih sensitif terhadap perubahan kecil pada antrean beli dan jual.

Kenaikan harga yang tajam dalam waktu singkat tidak selalu mencerminkan perubahan fundamental emiten. Dalam banyak kasus, reli dipicu oleh penahanan supply atau dorongan bid sesaat yang bisa berubah arah dengan cepat.

Bagi investor ritel, memahami perbedaan antara reli yang dikunci antrian, reli yang disertai distribusi, dan reli berbasis transaksi aktif menjadi kunci penting. Terlebih, periode libur panjang kerap membawa risiko tambahan berupa potensi gap harga saat pasar kembali dibuka setelah libur.

Kehati-hatian dan disiplin manajemen risiko tetap menjadi bekal utama dalam menyikapi peluang jangka pendek, agar investor tidak terjebak euforia di tengah pasar yang bergerak tipis menjelang akhir tahun.

Terkini